 |
| Tuesday, November 29, 2005 |
| Life in Prison |
Pernah ngebayangin tinggal di penjara? tidur di ubin yang dingin, gak bisa kemana-mana, makan gak enak? Ternyata emang benar, itu semua yang terjadi di penjara....
Senin lalu, kampus gue kunjungan ke penjara anak pria di Tanggerang. Bingung kenapa gue kesana? Karena, sebagai mahasiswi jurusan kriminologi, salah satu mata kuliahnya adalah perlindungan anak dan penologi. Jadi, kita harus observasi langsung ke tempat kejadian alias ke penjara.. Truly, gue lebih suka metode belajar seperti ini daripada harus baca text book kriminologi yang tebel banget dengan bahasa inggris yang ampiunnnnn bangeet susahnya karena pake bahasa yang rada rada tidak umum. Intinya, gue senang dapet kesempatan seperti ini, lagian kapan lagi gue bisa ke penjara. Gua akui niy kalo gue hanya pernah ke polsek yang ada sel kurungan bagi orang-orang yang masih diproses polisi. Kejadian ini waktu gue SMP gara gara pacar temen gue yang brengsek nabrak anak orang. Waktu itu aja, gue udah serem ngeliat orangnya yang kebanyakan emang maling, pencopet. Pokoknya seremm deh
Nah, di penjara anak tanggerang itu, emang tidak seserem yang gue bayangkan.. Bahkan di dalamnya ada sekolah, mulai dari sd-sma, paket abc. Mungkin karena penjara anak kali yah jadi berbeda dengan penjara dewasa. Walo sebelumnya udah diwanti-wanti supaya jangan bawa benda apa pun termasuk aksesori, hp, dan dompet karena takut bikin rusuh, nyali gue gak ciut kok. Ternyata di dalamnya anak-anaknya ramah dan baik, hanya saja ada sesuatu di mata mereka. Rasa curiga dan marah yang terpendam. Gue pikir ada juga rasa terasing dan merasa "berbeda" di dalam pikiran mereka.
Balik lagi ke cerita waktu observasi, disana kita dibagi kelompok yang anggotanya 4 orang. Tiap kelompok dapat jatah 2 orang warga binaan (disana mereka dipanggil dengan sebutan warga binaan, karena mereka dalam masa pembinaan, katanya). Kelompok gue dapat I dan F (sori nama hanya menggunakan inisial). I terkena kasus penggunaan narkoba yang mengakibatkan pidana 15 bulan. Sedangkan, F terkena kasus pembunuhan dan perampokan kendaraan bermotor. Gue dapat jatah mewawancarai F. Sumpah, niy anak yah kalo dipoles dikit aja ganteng bow. (plis deh git :P)
Hasil wawancara gue yang paling menyedihkan adalah anak-anak ini terlalu akrab dengan kekerasan. Kebanyakan dari mereka memang tinggal di jalanan, mereka tumbuh dewasa terlalu cepat, dan menganggap kekerasan adalah jalan keluar dalam setiap masalah. Bayangin aja, F gak ngerasa nyesel karena udah ngebunuh orang. Menurutnya, itu adalah impas. Tidakkah semua ini menjadi sangat menyedihkan dan ironi yang membuat gue berpikir lebih banyak lagi ketika ingin punya anak. Maksud gue, gue tetep ingin punya anak, tapi hanya ketika waktunya telah tepat, gue hanya tidak ingin anak gue memiliki jalan hidup yang sama dengan anak di penjara itu. Kebanyakan dari mereka adalah korban broken home, bisa jadi bapak ato ibu yang doyan kawin lagi, ato masalah kemiskinan dengan jumlah anak yang banyak membuat si anak kurang kasih sayang sehingga memutuskan jadi anak jalanan.
Satu lagi fakta dari kunjungan penjara itu adalah lebih dari lima puluh persen penghuninya terkena kasus narkoba. That's why I really agree if drugs can make the nation fall, secara generasi mudanya udah kacau karena narkoba.
Terus, hal lain yang gue dapat dari penjara adalah kehilangan kebebasan walaupun cuma semenit bisa membuatmu merasakan mati dalam sejam. Seperti kata F, "Aku bisa dengan mudah menerima harus tidur di ubin, ato makan makanan dingin dan alot. Tapi tidak akan pernah mudah untuk menerima kenyataan kalau aku tidak bisa menentukan kebebasanku sendiri." |
posted by gitabanget @ 1:31 AM   |
|
|
|
|
| |
|
|
