 |
| Thursday, March 31, 2005 |
| after two and half days of luxury |
Setelah menghabiskan dua setengah hari dalam kemewahan. Maksudnya kemewahan adalah makan makanan restoran dan minum kopi di beberapa kedai kopi mal. Akhirnya kehidupan dimulai lagi dengan rutinitas yang sama. Kenapa sih rutinitas sama dengan kebosanan. Gue tau dan sadar banget kalo gue gampang banget bosan. Kenapa gue udah mulai kehilangan cara menghidupkan semangat baru dalam perputaran hidup gue.
Beberapa minggu yang lalu, gue pernah ngomong ama temen gue Doni, sehabis makan abis pulang kantor dan ketika di perjalanan mau pulang ke rumah. Gue bilang ke dia," Damn, gue bosan banget ama semua rutinitas ini. Gue bosan dan jenuh kuliah, ketemu dosen dan teman teman yang sama (sory, pals bukan maksud hati melukai, gue hanya bosan). Gue butuh sendiri dan hanya sendiri. Dia bilang yah udah habis midtest loe ambil liburan aja, tapi kan abis midtest gue udah mulai memasuki kehebohan deadline. so what sud I do?
gak tau kenapa deh dengan gue. Karena keinginan untuk sendiri, bikin gue pengen tinggal sendiri. Pikiran untuk kos atau tinggal sendiri semakin sering berputar di kepala gue. Bukan maksud hati mengatakan kalo gue mulai gak betah tinggal bareng ama kakak gue. Tapi terkadang, gue mulai merasa jenuh dan bosan mendengar tuntutan atau kompromi yang harus gue lakukan ketika tinggal bareng ma orang lain.
Gue emang tinggal bareng ama kakak gue. Dan semua orang tau kalo gue dan dia beda banget sifatnya. Dia sangat rapi,teratur dan well organized. Sedangkan gue such a moody person, yang gak akan mau ngeberasin segala hal kalo gue lagi gak mau dan merasa mau melakukannya. Sometimes, gue pengen banget melakukan segala hal tanpa harus merasa bersalah karena gue beda dari dia.
Sometimes i wish i was alone. I can do anything i want and like without trying to please someone else. I can watch tv for whole time and not need taking a bath or wearing anything. But, it doesnt happen that easy. Everytime I'm trying to make my world and my space, there will always some noise outside. Why I need to be alone? Maybe because being alone makes me realize that I'm me. Karena hidup dalam tekanan dan tuntutan baik eksplisit maupun tidak membuat loe gila dan lupa akan siapa loe sebenarnya dan pada akhirnya membuat loe menjadi orang lain.
Setiap kali loe merasa tertekan dan dituntut banyak hal, seharusnya loe kembali ke "rumah" loe. Banyak yang mengartikan rumah adalah keluarga. Tapi bagi gue, "rumah" adalah kesendirian dan 'sarang" bagi gue untuk menangisi atau menertawai diri sendiri. Bukan berarti gue gak perlu keluarga, no my family is my first love but my "being alone" is my true love. and always be
I don't wanna be somebody else. IWANT TO BE ME. Pleaseeee...... |
posted by gitabanget @ 12:14 PM   |
|
|
|
|
| |
|
|